Jumat, 07 Juli 2017

INTEGRASI METODE NUMERIK



TUGAS METODE NUMERIK




INTEGRASI
Oleh:
KELOMPOK V
KELAS B
1.      Muhammad Alfin                 (1407114830)
2.      Hardianti Afriani                  (1507121075)
3.      Novalia Rohulina Silalahi     (1507117855)
4.      Wahani Sastra Negara         (1507113592)



PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017

BAB V
INTEGRASI

5.1.    Pendahuluan
            Integrasi numerik adalah suatu cara untuk menghitung luasan daerah di bawah fungsi yang dimaksud pada selang yang diberikan. Jika suatu fungsi memiliki luasan yang baku seperti luasan persegi panjang dengan panjang x lebar, mungkin itu dapat dengan mudah dilakukan. Tetapi umumnya sutu persamaan fungsi umumnya yaitu fungsi linear, fungsi kuadrat (polinomial).
Pada bab ini akan dibahas solusi dari penyelesaian numerik integrasi yang banyak dijumpai. Disajikan beberapa metode yang biasa digunakan,  yaitu metode trapesium, metode reimann, metode trapezoida, metode simpson dan metode gauss. Contoh aplikasinya integrasi dalam teknik kimia:
1.      perhitungan fugasitas
2.      perhitungan entalpi
3.      Perhitungan luas permukaan
4.      Perhitungan volume padatan
5.      Perhitungan volume reactor
6.      Perhitungan laju panas
7.      Perhitungan properties termodinamik gas dari data PVT
Integral suatu fungsi adalah operator matematik yang dipresentasikan dalam bentuk:
                   I =  
dan merupakan integral suatu fungsi f (x) terhadap variabel x dengan batas-batas integrasi adalah dari x = a sampai x = b. Seperti pada Gambar 5.1 dan persamaan (5.1), yang dimaksud dengan integral adalah nilai total atau luasan yang dibatasi oleh fungsi f (x) dan sumbu-x, serta antara batas x = a dan x = b. Dalam integral analitis, persamaan (5.1) dapat diselesaikan menjadi:
                
dengan F (x) adalah integral dari f (x) sedemikian sehingga F ' (x)= f (x).
Sebagai contoh:          



Gambar 5.1. Integral suatu fungsi
Jika suatu integral tidak dapat atau sukar untuk diselesaikan secara analisis dan fungsi yang diintegralkan tidak diberikan dalam bentuk analitis, tetapi secara numerik dalam bentuk angka maka dapat diselesaikan dengan integral numerik menggunakan metode-metode berikut seperti :
a.   Metode Trapesium
      Merupakan salah satu metode integrasi numerik untuk menghitung luasan kurva f(x) dengan batasan tertentu yang didekati dengan sebagai luasan trapesium.
b.  Metode Rieman
Merupakan luasan yang dibatasi oleh y = f(x) dan sumbu x dibagi menjadi n bagian pada range  yang akan dihitung. Kemudian dihitung tinggi dari setiap step ke-I yaitu luas setiap persegi panjang.
c.  Metode Trapezoida
Pada metode integral Reimann setiap daerah bagian dinyatakan sebagai empat persegi panjang dengan tinggi f(xi) dan lebar  Δxi,  pada metode trapezoida ini setiap bagian dinyatakan sebagai trapesium.
d.  Metode Simpson
Merupakan suatu cara untuk menghitung aproksimasi luas daerah di bawah fungsi yang dimaksud pada selang yang diberikan dan digunakan untuk mem-fitting persamaan kuadratik ke dalam tiga point yang melalui f(x) untuk mengetahui luas area yang berada di bawahnya.
e.  Metode Gauss
Merupakan metode yang digunakan untuk mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana lagi.
Tetapi yang akan dibahas dalam bab ini adalah metode Trapezoida dan metode Gauss, adalah sebagai berikut :
5.2     Metode Trapezoidal
Pada metode Riemann setiap daerah bagian dinyatakan sebagai empat persegi panjang dengan tinggi f(xi) dan lebar ∆xi. Pada metode trapezoidal ini setiap bagian dinyatakan sebagai trapesium seperti gambar berikut:








Gambar 5.2. Pembagian kurva menjadi sejumlah bilah trapesium
Luas trapesium ke-i (L) adalah :
Li =
Atau
Dan luas keseluruhan dihitung dengan menjumlahkan luas dari semua bagian trapesium

Sehingga diperoleh :
Algoritma Metode Integrasi Trapezoida adalah:
(1) Definisikan y = f(x)
(2) Tentukan batas bawah (a) dan batas atas integrasi (b)
(3) Tentukan jumlah pembagi n
(4) Hitung h = (b-a)/n
(5) Hitung L =
















Start
Dalam bentuk flowchart dapat dinyatakan sebagai berikut :
                                               
Tentukan batas bawah (a)
Tentukan batas atas (b)




Hitung h =
Tentukan jumlah pembagi n



Definisikan y = f(x)
 













Hitung L =
Finish
Diperoleh hasil
 










Contoh Soal:
Soal 1 :
Gunakan aturan trapezoida untuk menghitung  yang nilai fungsinya diberikan dalam tabel berikut :
Tabel nilai fungsi untuk suatu nilai x yang diberikan.
x
f(x)
2,0
1,7321
2,4
1,8708
3,0
2,0000
3,4
2,1213
4,0
2,2361

Penyelesaian:

Langkah 1 Penentuan bentuk f(x) yaitu y=
Langkah 2 Penentuan batas atas (b) dan batas bawah(a) yaitu b=4 dan a=2
Langkah 3 Penentuan jumlah pembagi yaitu n=5
Langkah 4 Penentuan nilai h yaitu h =  = 0.4
Langkah 5 Perhitungan nilai L yaitu =

       = 0,2(15,9524)
       = 3,19048
Soal 2 :
Dengan menggunakan aturan Trapezoidal dengan n = 8 hitunglah nilai
Penyelesaian:
Langkah 1 Penentuan bentuk f(x) yaitu y=
Langkah 2 Penentuan batas atas (b) dan batas bawah(a) yaitu b=2 dan a=0
Langkah 3 Penentuan jumlah pembagi yaitu n=8
Langkah 4 Penentuan nilai h yaitu h =
Langkah 5 Perhitungan nilai L maka:
I
xi
f(xi)
ci
ci . f(xi)
0
0
0
1
0
1
0,25
0,0625
2
0,125
2
0,5
0,25
2
0,5
3
0,75
0,5625
2
1,125
4
1,00
1,00
2
2
5
1,25
1,5625
2
3,125
6
1,5
2,25
2
4,5
7
1,75
3,0625
2
6,125
8
2,00
4,00
1
4
Jumlah
21,5

Jadi


Jika kita bandingkan dengan nilai eksaknya yaitu

Soal 3 :
Menghitung panas dibutuhkan dalam rekayasa petro maupun oleokimia. Aplikasinya cukup sederhana namun membutuhkan suatu penghitungan. Permasalahan yang sering ditemukan adalah dalam menentukan jumlah dari panas yang dibutuhkan untuk meningkat temperatur dari suatu material. Karakteristik yang dibutuhkan dalam menentukannya adalah kapasitas panas c. Parameter ini merepresentasikan jumlah panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan tiap satuan massa terhadap satuan temperatur. Jika c konstan, dibutuhkan data ΔH (dalam kalori), sehingga dapat dihitung :
ΔH = m c ΔT                     
Dimana :                                                                                            
c = kapasitas panas (cal/g °C)
m = massa (g)
T = perubahan temperatur (°C)

Sebagai contoh, jumlah panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 20 g air dari 5 hingga 10 °C sama dengan
ΔH = 20(1) (10 – 5) = 100 cal
Dimana kapasitas panas dari air 1 cal/g°C. Perubahan temperatur bisa diabaikan jika ΔT sangat kecil. Namun untuk perubahan temperatur yang besar, kapasitas panas tidak konstan, karena kapasitas panas dipengaruhi temperatur. Sebagai contoh, kapasitas panas dari material dapat meningkat dengan temperatur    
Dalam kasus ini, panas yang dibutuhkan harus dihitung untuk meningkatkan suhu 1000 g material dari -100 ke 200 °C.

Penyelesaian:
Persamaan (4.20) merupakan suatu cara untuk menghitung nilai rata-rata dari c(T)
Kemudian substitusikan persamaan (4.20) ke dalam persamaan (4.21) sehingga diperoleh
Dimana ΔT = T2 – T1
Hasil yang diperoleh pada Tabel 4.2 menggunakan metoda trapezoidal. Terlihat bahwa metoda trapezoidal juga mampu memperkirakan total panas yang sangat akurat. Namun, langkah kecil (< 10°C) diperlukan untuk akurasi lima poin. Contoh ini adalah ilustrasi yang baik mengapa metoda simpson sangat populer. Cara ini mempermudah penggunaan dengan kalkulator atau komputer. Disamping itu, biasanya cukup akurat untuk ukuran langkah yang relatif besar dan tepat untuk polinomial urutan ketiga atau kurang.
Tabel 4.2.  Penyelesaian kasus dengan metoda trapezoidal
Step size (°C)
ΔH
εt (%)
300
96,048
125
150
43,029
0,7
100
42,864
0,3
50
42,765
0,07
25
42,740
0,018
10
42,7333
<0,01
5
42,7323
<0,01
1
42,73201
<0,01
0,05
42,73200003
<0,01

Soal 4 :
Tentukan fugasitas dari gas N2 pada suhu 00C dan tekanan 800 atm dari tabel di bawah ini dengan menggunakan rumus sebagai berikut (gunakan metoda trapezoidal dan metoda simpson dalam memecahkan permasalahan)!
Tabel 4.3. Compressibility Factor of N2
Pressure (atm)
Temperature 00C
0
10
50
100
200
300
400
600
800
1,000
0,996
0,985
0,984
1,036
1,134
1,256
1,524
1,798

Sebagaimana, z adalah faktor kompresibilitas (PV/RT), P adalah tekanan, R adalah konstanta gas, T adalah temperatur absolut dan V adalah volum spesifik.

Penyelesaian:

Jika data yang diketahui nilai intervalnya sama, maka dapat diaplikasikan dengan metode simpson. Sehingga penyelesaian permasalahannya adalah sebagai berikut (Purcell dkk,2007) :
Pressure (atm)
Temperature 00C
0
200
400
600
800
1,000
1,036
1,256
1,524
1,798




5.3       Metoda Simpson
Metode Simpson merupakan pengembangan metode integrasi trapezoidal, hanya saja daerah pembagiannya bukan berupa trapezium tetapi berupa dua buah trapezium dengan menggunakan pembobot berat di titik tengahnya seperti terlihat pada gambar berikut ini, atau dengan kata lain metode ini adalah metode rata-rata dengan pembobot kuadrat
 







Gambar 5.3. Kurva Polinom

Bila menggunakan trapesium luas bangun di atas adalah:
Pemakaian aturan simpson dimana bobot fi sebagai titik tengah dikalikan dengan 2 untuk menghitung luas bangun diatas dapat dituliskan dengan:

Perhatikan gambar berikut:









Gambar 5.4. Pembagian kurva menjadi sejumlah bilah trapesium
Dengan menggunakan aturan simpson, luas dari daerah yang dibatasi fungsi y = f(x) dan sumbu X dapat dihitung sebagai berikut: Atau dapat dituliskan dengan:
                                                             (4.13)
Dibandingakan dengan hasil perhitungan kalkulus, maka kesalahannya sangat kecil.
Catatan:
  1. Metode ini akan mendapatkan hasil yang baik bila diambil n genap
  2. Metode ini sangat terkenal karena kesalahannya sangat kecil, sehingga menjadi alternatif yang baik dalam perhitungan integral dan penerapannya khususnya di bidang teknik.
Algoritma Metode Integrasi Simpson adalah :
(1)   Definisikan y = f(x)
(2)   Tentukan batas bawah (a) dan batas atas integrasi (b)
(3)   Tentukan jumlah pembagi n
(4)   Hitung h = (b-a)/n
(5)   Hitung L=
Start
Dalam bentuk flowchart dapat dinyatakan sebagai berikut :
                                               
Definisikan y = f(x)
Tentukan jumlah pembagi n



Diperoleh hasil
Finish
Hitung h =
Hitung L =
Tentukan batas bawah (a)
Tentukan batas atas (b)




 



























Contoh Soal :
Soal 1 :
Gunakan aturan Simpson untuk menyelesaikan integral  bila diketahui nilai-nilai x dan f (x) adalah sebagai berikut :
Tabel daftar sejumlah nilai x yang berkorespondensi dengan f (x)
X
f(x)
2,0
1,7321
2,4
1,8708
3,0
2,0000
3,4
2,1213
4,0
2,2361

Dari tabel diatas diketahui h = 0,5. Oleh karena itu penggunaan metode Simpson memberikan :
 = (0,4/3)[1,7324 + 4(1,8708+2,1213) + 2(2,00 + 2,2361)]
 = (4/3) [23,9366]
 = 3,894 (dibulatkan keempat angka signifikan)

Soal 2 :
Tentukan fugasitas dari gas N2 pada suhu 00C dan tekanan 800 atm dari tabel di bawah ini dengan menggunakan rumus sebagai berikut (gunakan metoda trapezoidal dan metoda simpson dalam memecahkan permasalahan)!




Tabel 4.3. Compressibility Factor of N2
Pressure (atm)
Temperature 00C
0
10
50
100
200
300
400
600
800
1,000
0,996
0,985
0,984
1,036
1,134
1,256
1,524
1,798

Sebagaimana, z adalah faktor kompresibilitas (PV/RT), P adalah tekanan, R adalah konstanta gas, T adalah temperatur absolut dan V adalah volum spesifik.
Penyelesaian:
Dari tabel di atas diketahui bahwa interval data yang diketahui jaraknya tidak teratur.
Jika data yang diketahui nilai intervalnya sama, maka dapat diaplikasikan dengan metode simpson. Sehingga penyelesaian permasalahannya adalah sebagai berikut:
Pressure (atm)
Temperature 00C
0
200
400
600
800
1,000
1,036
1,256
1,524
1,798

5.4       Penutup
Integral dapat diselesaikan dengan menggunakan metode trapesium, metode reimann, metode trapezoida, metode simpson dan metode gauss. Metode Simpson hanya dapat digunakan bila perbedaan nilainya sama sedangkan metode trapezoidal dapat digunakan meskipun perbedaan nilainya tidak sama. Tetapi, metode Simpson menghasilkan nilai yang lebih akurat daripada metode Trapezoidal.
5.4       Soal-soal Latihan
1.       Hitung menggunakan metode trapezoid dan simpson 1/3 dengan jumlah pias N=8!
2.            Gunakan aturan Trapezoidal untuk menyelesaikan integral  bila diketahui nilai-nilai x dan f (x) adalah sebagai berikut :
Tabel daftar sejumlah nilai x yang berkorespondensi dengan f (x)
X
f(x)
2,0
1,7321
2,4
1,8708
3,0
2,0000
3,4
2,1213
4,0
2,2361

3.                     Sebuah aliran keluar dari reaksi kimia pada suatu reaktor menghasilkan data seperti dibawah ini:
T (min)
0
4
6
8
9
12
16
20
C (mol/L)
5
15
20
35
40
55
60
65
Dimana Q = 100 m3 / menit
Tentukan berapa massa produk yang  keluar dari t=0 sampai pada t=20. Gunakan metode integrasi simpson untuk menyelesaikan persolan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Budi Nur Iman. 1999. Modul Metode Numerik. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. ITS
Kubice, Milan. et al, 2005. Numerical Methods and Algorithms. Praha
Purcell, Varberg, Rigdon. 2007. Calculus 9th. Prentice Hall.
Rice, G.R. Doung, D.D., 1995. Applied Mathematics and Modeling for Chemical Engineers. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data, United State of America
Riggs,J.B.1998. An Introduction to Numerical Method for Chemical Engineers. Texas : Texas Tech University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar