Jumat, 07 Juli 2017

INTERPOLASI METODE NUMERIK



MAKALAH METODE NUMERIK
BAB VI
INTERPOLASI

Description: Logo Unri Hitam Putih.JPG

DISUSUN OLEH :

AGUNG PRABOWO
AKHMAD RAMADHAN
HENDRI KOMANG
PRISCILLA VIDYA MERARIN



PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
 






KATA PENGANTAR


Metode Numerik merupakan mata kuliah wajib Semester IV pada program studi S1 Teknik Kimia dengan beban 3 SKS. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah matematis teknik kimia secara numerik.
Makalah metode interpolasi ini disusun untuk memenuhi nilai tugas pada semester IV mata kuliah Metode Numerik. Makalah ini disusun berdasarkan hasil studi pustaka dan diskusi kelompok.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran-saran yang sifatnya membangun sebagai bahan pertimbangan untuk penulisan makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan dan bermanfaat bagi kita semua terutama bagi mahasiswa Teknik Kimia, Universitas Riau.










                                                                                       Pekanbaru, Mei 2017
                                                                       
           
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.............................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB VI
INTERPOLASI............................................................................................ 1
6.1  Pendahuluan............................................................................................             1
6.2  Interpolasi Linier................………………….........................................  2
6.3  Interpolasi kuadratik...............................................................................  6
6.4 Penutup…………………………….......................................................  11
Daftar Pustaka


 



BAB VI
INTERPOLASI
6.1. Pendahuluan
Interpolasi adalah teknik mencari harga suatu fungsi pada suatu titik diantara 2 titik yang nilai fungsi pada ke-2 titik tersebut sudah diketahui. Interpolasi memegang peranan yang sangat penting dalam metode numerik. Fungsi yang  tampak sangat rumit akan menjadi sederhana bila dinyatakan dalam polinom interpolasi. Sebagian besar metode integrasi numerik, metode persamaan diferensial biasa dan metode turunan numeric didasarkan pada polinom interpolasi sehingga banyak yang menyatakan bahwa interpolasi merupakan pokok bahasan yang fundamental dalam metode numerik.
Apabila harga suatu f(x) ingin kita ketahui, tetapi x tidak terdapat dalam tabel, tetapi masih dalam interval [x1,y1], maka harga f(x) tersebut dapat ditaksir dengan f(x) yang diketahui disekitarnya, penaksiran ini disebut interpolasi. Aproksimasi atau dikenal sebagai interpolasi merupakan salah satu usaha untuk menyajikan data berbentuk grafis menjadi kalimat matematis. Secara umum aproksimasi harus mendapatkan suatu fungsi yang melewati semua titik yang diketahui. Karena harus melewati semua titik yang ada, maka ada banyak fungsi yang memenuhi, kecuali jika fungsi tersebut mempunyai syarat tertentu.
x = xi           f(xi) = yi
Sedangkan secara khusus aproksimasi tidak mensyaratkan melewati semua titik. Walaupun demikian solusi yang didapat haruslah merupakan hasil terbaik yang mendekati semua titik yang diketahui. Aproksimasi secara khusus lebih dikenal dengan istilah regresi.
x = xi             f(xi) ≈ yi
            Metode iinterpolasi pada umumnya terbagi atas :
1.      Interpolasi Linier
2.      Interpolasi Kuadrat
Untuk penguraian dari masing-masing metode tersebut dapat dijelaskan sebagai beikut :

6.2. Interpolasi Linier
Bentuk paling sederhana dari interpolasi adalah menghubungkan dua buah titik data dengan garis lurus. Metode ini disebut dengan interpolasi linier yang dapat dijelaskan dengan Gambar 6.1.
Description: gb5
Gambar 6.1 Interpolasi linier
Diketahui nilai suatu fungsi di titik x0 dan x1, yaitu f (x0) dan f (x1). Dengan metode interpolasi linier akan dicari nilai fungsi di titik x, yaitu f1(x). Indeks 1 pada f1(x) menunjukkan bahwa interpolasi dilakukan dengan interpolasi polinomial orde satu.
Dari dua segitiga sebangun ABC dan ADE seperti tampak dalam Gambar 6.1 terdapat hubungan berikut:
                    (6.1)
Persamaan (6.1) adalah rumus interpolasi linier, yang merupakan bentuk interpolasi polinomial orde satu. Suku [f (x1) -f (x0)]/(x1-x0) adalah kemiringan garis yang menghubungkan dua titik data dan merupakan perkiraan beda hingga dari turunan pertama. Semakin kecil interval antara titik data, hasil perkiraan akan semakin baik.
Urutan penyelesaian interpolasi linear dapat dinyatakan dalam diagram alir berikut ini :

                       
Gambar 6.2 Algoritma penyelesaian Interpolasi Linier





Contoh soal:
Soal 1 :Dicari nilai ln 2 dengan metode interpolasi linier berdasar data ln 1 = 0 dan ln 6 = 1,7917595. Hitung juga nilai tersebut berdasar data ln 1 dan ln 4 = 1,3862944. Untuk membandingkan hasil yang diperoleh, dihitung besar kesalahan (diketahui nilai eksak dari ln 2 = 0,69314718).
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan (6.1), dihitung dengan interpolasi linier nilai ln pada x = 2 berdasar nilai ln di x0 = 1 dan x1 = 6.
                 
                  f1(2) = 0 + (2 - 1) = 0,3583519.
Besar kesalahan adalah:
                  Et = ´ 100 %  =  48,3 %.
Apabila digunakan interval yang lebih kecil, yaitu nilai x0 = 1 dan x1 = 4, maka:
                 
                  f1(2) = 0 + (2 - 1) = 0,46209813.
Besar kesalahan adalah:
                  Et = ´ 100 % = 33,3 %.
Dari contoh nampak bahwa dengan menggunakan interval yang lebih kecil didapat hasil yang lebih baik (kesalahan lebih kecil). Gambar 5.2, menunjukkan prosedur hitungan dalam contoh secara grafis.






Description: gb5


Gambar 6.3 Interpolasi linier mencari ln 2

Soal 2 :
Terdapat dua data untuk steam superheated:
Tekanan (Psia)
Entalpi (Btu/lb)

600°F
700°F
440
1304,2
1361,1
500
1299,1
1357,7

Gunakan interpolasi linear, hitung entalpi steam superheated pada tekanan 480 psia dan suhu 650°F.
Penyelesaian:
Gunakan interpolasi linear, kemudian itung h(650°F, 440 Psia) dan h(650°F, 500 Psia).


Kemudian, gunakan nilai tersebut untuk menghitung h(650°F, 480 Psia).

6.3. Interpolasi Kuadrat
Untuk mengurangi kesalahan yang terjadi, maka perkiraan dilakukan dengan menggunakan garis lengkung yang menghubungkan titik-titik data. Apabila terdapat tiga titik data, maka perkiraan dapat dilakukan dengan polinomial orde dua. Untuk maksud tersebut persamaan polinomial orde dua dapat ditulis dalam bentuk:
                  f2(x) = b0 + b1(xx0) + b2(xx0)(xx1)                             (6.2)
Meskipun tampaknya persamaan (5.2) berbeda dengan persamaan (6.1), tetapi sebenarnya kedua persamaan adalah sama.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan mengalikan suku-suku persamaan (6.2) sehingga menjadi:
f2(x) = b0 + b1 xb1 x0 + b2x2 + b2 x0 x1b2 xx0b2 xx1
               atau
 f2(x) = a0 + a1 x + a2x2
         dengan
a0 = b0b1 x0 + b2 x0 x1
a1 = b1b2 x0b2 x1
a2 = b2
Selanjutnya untuk keperluan interpolasi, persamaan polinomial ditulis dalam bentuk persamaan (6.2). Berdasarkan titik data yang ada kemudian dihitung koefisien b0, b1,dan b2. Berikut ini diberikan prosedur untuk menentukan nilai dari koefisien-koefisien tersebut. Koefisien b0 dapat dihitung dari persamaan (6.2), dengan memasukan nilai x = x0.
                  f (x0) = bo + b1 (xox0) + b2 (x0x0) (x0x1)
                  bo=  f (x0)                                                                               (6.3)
Bila persamaan (5.3) disubstitusikan ke dalam persamaan (5.2), kemudian dimasukkan ke dalam nilai x = x1, maka akan diperoleh koefisien b1:
                  f (x1) = f (x0) + b1(x1x0) + b2(x1x0)(x1x1)
                  b1       =                                                            (6.4)
Bila persamaan (6.3) dan persamaan (6.4) disubstitusikan ke dalam persamaan (5.2) dan nilai x = x2, maka akan diperoleh koefisien b2:
              f (x2) = f (x0) + (x2x0) + b2(x2x0)(x2x1)
            b2(x2x0)(x2x1) = f (x2) – f (x0) – [(x2x1) + (x1x0)]
             = f (x2) – f (x0) – (x2x1) – f (x1) + f (x0)
                         = f (x2) – f (x1) – (x2x1)
Atau:
           b2 =
b2 =                              (6.5)
Dengan memperhatikan persamaan (6.2), persamaan (6.3), persamaan (6.4) dan persamaan (6.5) terlihat bahwa dua suku pertama dari persamaan (6.2) adalah ekivalen dengan interpolasi linier dari titik x0 ke x1 seperti yang diberikan oleh persamaan (6.1).
Urutan penyelesaian interpolasi kuadrat dapat dinyatakan sebagai mana terlihat pada gambar 6.5

Contoh soal:
Soal 1 :
Dicari nilai ln 2 dengan metode polinomial orde dua berdasar data nilai ln 1 = 0 dan nilai dari ln 6 = 1,7917595. Hitung juga nilai tersebut berdasar data ln 1 dan ln 4 = 1,3862944. Untuk membandingkan hasil yang diperoleh, dihitung pula besar kesalahan (diketahui nilai eksak dari ln 2 = 0,69314718).
Penyelesaian:
                  x0 = 1               ®                    f (x0) = 0
a                x1 = 4               ®                    f (x1) = 1,3862944
                  x2 = 6               ®                    f (x2) = 1,7917595
Interpolasi polinomial dihitung dengan menggunakan persamaan (6.2), dan koefisien b0, b1, dan b2, dihitung dengan persamaan (6.3), persamaan (6.4) dan persamaan (6.5).
Dengan menggunakan persamaan (6.3) diperoleh nilai b0, yaitu (b0 = 0), koefisien b1 dapat dihitung dengan persamaan (6.5):
                  b1 =
                  b1 =  = 0,46209813.
Persamaan (5.5) digunakan untuk menghitung koefisien b2:
                  b2 =  
                  b2 =  = –0,051873116.
Nilai-nilai tersebut disubstitusikan ke persamaan (5.2):
                  f2(x) = b0 + b1(xx0) + b2(xx0)(xx1)        
                  f2(x) = 0 + 0,46209813(x – 1) + (–0,051873116)(x – 1)(x – 4)
Untuk x = 2, maka diperoleh nilai fungsi interpolasi:
f2(2) = 0 + 0,46209813(2 – 1) + (–0,051873116)(2 – 1)(2 – 4)
                                =0,56584436.
Besar kesalahan adalah:     
                  Et = ´ 100 % = 18,4 %.


Description: gb5

Gambar 6.4 Interpolasi polinomial orde 2
Gambar 6.5 Algoritma penyelesaian interpolasi kuadratik
Soal 2 :
Gunakan interpolasi kuadrat untuk menghitung nilai entalpi steam saturated pada suhu 252°F dari data pada Tabel 6.1
Penyelesaian:
Karena suhu 252°F berada diantara data pada suhu 280°F dan 240°F, data yang digunakan adalah:
Temperatur (°F)
Entalpi (Btu/lb)
240
1160,6
260
1167,4
280
1173,8
Kemudian gunakan persamaan berikut:
                   
1. Diberikan data seperti tabel dibawah:
X
f(x)
5
2,010
6,5
2,443
8
2,897
Dengan menggunakan interpolasi kuadratik perkirakan f(x) pada saat x = 7 
Penyelesaian:
Karena Δx sama, maka digunakan rumus:
2,592

2. Diberikan data faktor kompessibilitas (z) Nitrogen sebagai berikut:
Tekanan (atm)
0oC
300
1,134
400
1,256
600
1,524
Berapakah faktor kompressibilitas Nitrogen pada tekanan 500 atm dan 0oC?
Penyelesaian:
Pada soal diatas Δx berbeda, sehingga digunakan persamaan
Untuk mencari     menggunakan eliminasi gauss, didapat
1
300
90000
1,134

1
300
90000
1,134
1
400
160000
1,256

0
100
70000
0,122
1
600
360000
1,524

0
0
60000
0,024









1
300
90000
1,134

c=
4E-07


0
100
70000
0,122

b=
0,00094


0
200
200000
0,268

a=
0,816



 = 0,816
 = 9,4 x 10-4
 4 x 10-7
Maka,
 0,816 + 9,4 x 10-4 x 500 + 4 x 10-7 x 250000
= 1,386

6.4 PENUTUP
6.4.1 KESIMPULAN
1. Interpolasi adalah suatu cara untuk mencari nilai di antara beberapa titik data yang telah diketahui.
2. Di dunia nyata, interpolasi dapat digunakan untuk memperkirakan suatu fu ngsi, yang mana fungsi tersebut tidak terdefinisi dengan suatu formula, tetapi didefinisikan hanya dengan data-data atau tabel, misalnya tabel dari hasil percobaan. 
3. Ada berbagai macam interpolasi berdasarkan fungsinya, di antaranya adalah interpolasi linier, interpolasi kuadrat, dan interpolasi polinomial








DAFTAR PUSTAKA
Budi Nur Iman. 1999. Modul Metode Numerik. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. ITS
Chapra, S.C., and Canale, R.P.  1998,  Numerical Methods for Engineers .  McGraw-Hill.
Kubicek, Milan. et al. 2005., Numerical Methods And Algorithms. Praha
Mark E. Davis. 2001., Numerical Methods & Modeling for Chemical Engineers. John Miley and Sons. California Isnstitute of Technology.
Nirwana,C.O.W.,2009. Matematika teknik kimia. Universitas Brawijaya Fakultas Teknik jurusan Teknik kimia, Malang.
Rice,G.R., Doung,D.D.,1995.Applied Mathematics and Modeling for Chemical Engineers. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data, United State of America.
Riggs, B.J.,1988. An introduce to numerical methods for chemical engineers. Texas Tech Unviversity Press, Texas.
Smith, M.J., Ness, V.C.H., Abbott, M.M., 2001. Chemical Engineering Thermodynamics. Mc Graw Hill, Singapore.
Steven C. Chapra & Raymond P. Canale, Metode Numerik untuk Teknik dengan Penerapan pada Komputer Pribadi, UI-Press, Jakarta, 1991.
Suryadi H.S., Pengantar Metode Numerik, Seri Diktat Kuliah, Gunadarma, 1990.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar